GEMPA BUMI
Gempa bumi
Sebagai peristiwa paling ditakutkan dan menjadi fenomena alam destruktif, gempa bumi (dan setelah gempa) dapat menghancurkan properti dan mengambil banyak nyawa manusia. Gempa adalah pergerakan bumi mendadak yang disebabkan oleh pelepasan kekuatan yang terakumulasi lama. Selama ratusan tahun, kekuatan tektonik dari lempeng dunia telah membentuk bumi, dengan bergerak perlahan di bawah tanah dan saling bertabrakan. Terkadang pergerakan ini bertahap, terkadang pula lempengan ini terkunci selama ratusan tahun dan tak mampu mengeluarkan energi. Sampai di satu titik mampu membangun energi besar, lempengan ini kemudian melepas energi tersebut. Jika gempa terjadi di daerah padat populasi, tentunya korban dan kerusakan properti mencapai angka tinggi.
Sebagai peristiwa paling ditakutkan dan menjadi fenomena alam destruktif, gempa bumi (dan setelah gempa) dapat menghancurkan properti dan mengambil banyak nyawa manusia. Gempa adalah pergerakan bumi mendadak yang disebabkan oleh pelepasan kekuatan yang terakumulasi lama. Selama ratusan tahun, kekuatan tektonik dari lempeng dunia telah membentuk bumi, dengan bergerak perlahan di bawah tanah dan saling bertabrakan. Terkadang pergerakan ini bertahap, terkadang pula lempengan ini terkunci selama ratusan tahun dan tak mampu mengeluarkan energi. Sampai di satu titik mampu membangun energi besar, lempengan ini kemudian melepas energi tersebut. Jika gempa terjadi di daerah padat populasi, tentunya korban dan kerusakan properti mencapai angka tinggi.
ANGIN PUTING BELIUNG
Puting beliung ialah sebuah tiub angin berpusing yang menyentuh tanah dan awan kumulonimbus. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan pantas dan menjadikan puting beliung sangat berbahaya.Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau bagaimanapun, sesetengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer.[1][2][3]Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan ribut petir angin kuat dan mendatangkan banyak kemusnahan kepada apa-apa sahaja yang disentuhnya. Saban tahun, ada nyawa yang terkoban akibat puting beliung. Puting beliung boleh berlaku hasil aktiviti di dalam awan kumulonimbus yang besar semasa ribut petir dahsyat. Puting beliung juga boleh berlaku bersama taufan. Dalam kebanyakan ribut petir yang berlaku di dunia, udara panas naik membawa wap air dan membentuk awan kumulonimbus dan hujan membawa udara sejuk ke bawah pada tempat yang sama, oleh itu angin ribut kencang tidak terbentuk. Tetapi sesetengah ribut petir pula menghasilkan angin kencang di dalam awan akibat turun naik udara panas dan sejuk secara serentak serta turun naik udara panas dan sejuk yang tidak berlaku pada tempat yang sama, dikenali sebagai fenomena angin ricih. Sekiranya angin ricih kencang tersebut berubah bentuk daripada melintang di dalam awan kepada menegak, angin kencang berbentuk corong akan terbentuk dan pusaran angin berbentuk corong tersebut dikenali sebagai puting beliung.
Kebakaran liar, atau juga
kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak,
adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam
liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah
atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia,
dan pembakaran.Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab
utama kebakaran hutan besar.Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti
"api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime
BANJIR
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.[1]
Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering.[2]
Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan
yang tinggi.[1]
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya.[3]
Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut.[3]
Banjir adalah hal yang rutin.[4]
Setiap tahun pasti datang.[4]
Banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian
alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh
negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.[5]
Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
MUSIM
KEMARAU
Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang
dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal pula sebagai musim kering.
Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm
per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia
Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian
Amerika Selatan mengalami musim ini.Musim kemarau adalah pasangan dari musim
penghujan dalam wilayah dwimusim.Gejala ENSO dikenal dapat
memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan
berkepanjangan.
Gunung
meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di
dalam perut bumi
yang didorong keluar oleh gas
yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri
sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
TORNADO
Tornado
adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau
dalam kejadian langka dari dasar awan
cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun
umumnya berbentuk corong kondensasi
yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado
memiliki kecepatan angin 177 km/jam
atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh
beberapa kilometer
sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari
300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat
bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.[1][2][3]
Meskipun tornado
telah diamati di tiap benua kecuali Antartika,
tornado lebih sering terjadi di Amerika
Serikat.[4]
Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika
Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan
selatan Australia,
dan Selandia
Baru
LONGSOR
Longsor atau sering disebut gerakan tanah
adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan
oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong
adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan
faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang
curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
- erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
- lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
- gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
- gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
- getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
- berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju